Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Kampoeng Ramadhan Redam Gejolak Harga

Written By Redaction on Selasa, 02 Agustus 2011 | 11.57

Nurul Hidayat Suasana Bazar Ramadhan yang digelar pada hari pertama puasa di Pasar Bendungan Hilir, Senin (1/8/2011). Di bazar tersebut menyediakan beraneka ragam makanan untuk berbuka puasa.

SURABAYA, KOMPAS.com -  Kampoeng Ramadhan, sebuah pasarmurah insidental akan digelar selama 21 hari mulai 5-25 Agustus 2011 di kompleks Jatim Expo di Jalan Ahmad Yani 99 Surabaya.

Pasar yang diperuntukan warga golongan menengah ke bawah ini, menurut Hendy Mustafa, penanggung jawab Kampoeng Ramadhan, Selasa (2/8/2011), untuk ikut meredam kenaikan harga selama Ramadhan dan Lebaran. Di samping untuk mempermudah masyarakat dalam mencukupi kepbutuhan Ramadhan dan Lebaran.  

"Kita undang pabrikan yang memproduksi kebutuhan mass al, untuk menjual barang-barang di Kampoeng Ramadhan sesui harga pabrik. Begitu juga kalangan Usaha Kecil Menengah (UKM), kita undang untuk menjual hasil kerajinannya," katanya.

Pemilihan kawasan Jatim Expo ini karena sangat strategis. D i samping tersedia areal parkir kendaraan yang memadai, juga merupakan kawasan lalu lintas tersibuk di Surabaya.  

"Dibukanya Kampoeng Ramadhan, akan bisa menguntungkan kedua-belah pihak. Para pengguna jalan, terutama pengguna sepeda motor, terbantu dengan barang-barang murah. Para penjual bisa senang, karena banyaknya pengunjung di Kampoeng Ramadhan," tambah Hendy yang juga Direktur JX International ini.

Seminggu sebelum pembukaan, stand pameran sebanyak 192 sudah terjual habis. Harga stand ukuran 5 kali 5 meter Rp 7,5 juta diperuntukan pabrikan, ukuran 3 kali 3 meter Rp 3,5 juta diperuntukan UKM dan stand kuliner Rp 1 juta.

"Stand kuliner lebih murah, karena mendapatkan tenda dari sponsor minuman. Peminatnya memang luar biasa, seminggu diummkan langsung habis. Bahkan kami sempat menambah stand, karena banyaknya peminat," ujar Rachmad Wahyudi Wibowo, Project Officer Kampoeng Ramadhan.   

0 komentar:

Posting Komentar